Keunikan Batik Riau

batik Riau

Dahulu, batik merupakan salah satu tradisi dari produk kebudayaan Tanah Jawa yang hingga hari ini terus berkembang dengan begitu pesat. Perlahan, berbagai wilayah luar Jawa juga turut mengadopsi batik namun dengan pola dan motif yang berbeda-beda hingga memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah Provinsi Riau yang kini turut melekatkan warisan budaya itu dengan nama batik Riau.

Batik Riau sebenarnya telah hadir sejak 1985 melalui ide untuk melestarikan desain dan budaya Riau Melayu melalui kain dan pakaian adat berciri khas. Namun dengan berbagai kendala, Batik Riau baru diluncurkan pada tahun 2005.

Sejak diluncurkan, batik Riau telah memberikan manfaatkan yang cukup besar bagi daerah maupun masyarakat sekitar. Meski kerap berganti-ganti perajin, demikian Rizki, batik Riau tidak pernah “luntur” dari ciri khasnya, yakni baduan warna dan desain motif yang berbeda dengan batik-batik pada umumnya.

Kalau batik Jawa identik dengan keris dan wayangnya yang begitu melegenda serta memiliki banyak variasi motif, batik Riau justru lebih terkesan harmonis dengan motif bunga-bunga berpadu dengan nuansa warna yang lembut serta alur tegak lurus yang disebut sebagai tabir

Dengan motif alur tegak lurus ini, menurut dia, akan memberikan kesan mewah dan pengena pakaian batik khas ini akan tampak lebih langsing. Sampai saat ini, batik Riau telah memiliki lebih dari 300 motif dengan perpaduan warna-warna lembut.

Namun diantara sekian banyak motif tersebut, yang telah dipatenkan haknya adalah sebanyak 39 motif, semisal motif kembang berisi keluk anak, kembang penuh putri berhias, daun paku buluh bertunas, kembang berhias tumpang tindih, bunga matahari mutiara bersusun, bunga mekar kuntum bersanding, bunga kapas putri berhias, bunga matahari bertabur kuntum, dan motif bunga cengkeh mekar penuh serta masih banyak lagi.

Sampai saat ini, Batik Riau telah dikenal tidak hanya di dalam negeri, namun secara mancanegara dengan “berkeliling” dunia sejak awal diluncurkan. Dengan berulang kali mengikuti promosi mancanegara seperti ke Jepang, Belanda, Prancis, Belgia, Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara lainnya lewat ragam kegiatan pemerintah.

Meski telah dikenal luas di berbagai negara-negara maju, pangsa pasar batik Riau tetap “berputar-putar” di daerah sendiri dengan jumlah peminat yang terus menurun. Bahkan pemerintah daerah saat ini kesulitan untuk memasarkan batik Riau secara luas dengan berbagai kendala. Salah satunya, minimnya pengetahuan masyarakat tentang batik dan persaingan industri yang begitu ketat.

Harga yang begitu mahal membuat batik Riau tidak begitu diminati kalangan masyarakat secara luas. Hanya golongan masyarakat kaya raya yang bisa membeli batik Riau. Kendati demikian, semangat untuk mempertahankan warisan budaya tersebut harus tetap ada dengan kiat-kiat pengembangan.  Salah satunya yakni melatih anak-anak daerah untuk kemudian mengembangkannya di daerah masing-masing.

Sangat diharapkan, batik Riau tidak hanya sekedar berkeliling dunia, tetapi juga berhasil meraup keuntungan dengan meluaskan pangsa pasar hingga ke mancanegara. Gedung Dekranasda yang berada di Jalan Sisingamangaraja Nomor 140, Pekanbaru, merupakan tempat bagi para perajin batik Riau pemula. Mereka melatih keterampilan dalam mendesain dan mengukir motifmotif di atas kain.

 

Keunikan Batik Riau

You May Also Like

About the Author: Arsip Digital

Berbagi informasi dan pengetahuan dalam arsip digital online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *